Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2017

Tunaikan Zakatmu

Gambar
Foto : Ina Latu Faidah Azuz Selasa malam di Makasar, sambil minum sarabah Ina Faidah Azuz menceritakan aktifitasnya menjalani bulan suci Ramadhan. Ia menjelaskan bagaimana menunaikan zakat. Ia mengawali percakapan kami dengan statement "Saya heran banyak orang yang menganggap dengan memberikan zakat mereka telah menolong orang miskin, bahkan mungkin mereka mengira mereka superior dan penerima zakat inferior". Lebih lanjut ia mengatakan, "bagi saya, penerima zakat adalah orang-orang mulia!". Merekalah yang menjadi causa prima rezeki kita yang 97,5%. Kalau bukan mereka, kita tidak mungkin menerima rezeki sebesar itu. Maka kita patut menghargai mereka dengan cara menunaikan zakat secara lebih manusiawi, tanpa pamer apalagi sampai membuat orang mengantri, menunggu dan berdesakan sampai ada yang pingsan. Jangan sampai kita memberikan zakat seperti tuan yang sedang berbaik hati membagikan harta kepada orang miskin. Kita bukan tuan dan penerima

Sejarah Terbentuknya Angkatan Muda Gereja Protestan Maluku (AMGPM)

Gambar
  logo Angkatan Muda Gereja Protestan Maluku (AMGPM)   A.     LATAR BELAKANG Sesudah PD I, diberbagai tempat dalam jemaat kota Ambon, Lease dan Seram Selatan telah didirikan Perkumpulan Pemuda Masehi, tetapi terpisah satu dengan yang lain. Perkumpulan Pemuda Masehi ini bertujuan untuk mengumpulkan anak-anak muda di jemaat untuk berhimpun setiap minggu dalam kegiatan-kegiatan ibadah. Hal ini muncul dari keinginan untuk memikul tanggungjawab dalam segala bidang panggilan Kristen yang bersumber pada kepentingan pemberitaan injil, kesaksian dan pelayanan gereja. Mereka tidak mau hanya dijadikan sebagai objek pelayanan gereja semata-mata, tetapi ingin terlibat bersama-sama dalam berbagai masalah gerejawi. Mereka malah mendesak gereja untuk melihat dan memberikan tempat yang wajar bagi keterlibatannya ke dalam gereja bersama para pelayan firman dan majelis jemaat. Tahun 1925 dengan dipelopori oleh Ds. E.A.A. de Vrede , di kota Ambon didirikan perkumpulan pemuda Kristen deng

KLASIS PULAU AMBON GELAR PELATIHAN PENGELOLA WEBSITE

Gambar
Peserta pelatihan website Klasis Pulau Ambon Klasis GPM Pulau Ambon menyelenggaran Pelatihan Pengelola Website pada tanggal 19 -20 Juni 2017, bertempat di Lantai 3 Kantor Klasis Pulau Ambon. Ketua Klasis GPM Pulau Ambon, Pdt. R. Rikumahu mengatakan bahwa Kegiatan Pelatihan Pengelola Website diperuntuhkan bagi ke-22 Jemaat dalam wilayah pelayanan Klasis Pulau Ambon. Setiap Jemaat mengikut sertakan 4 orang yang terdiri dari  1 Pendeta Jemaat, 1 Sekretaris Jemaat, 1 Wakil Sekretaris Jemaat dan 1 tenaga operator / pengelola Website Jemaat. “Pelatihan ini digelar karena sebagian besar Jemaat-jemaat dalam wilayah pelayanan Klasis Pulau Ambon belum memilki website Jemaat serta belum memahami tata kelola website serta tata cara penulisan pada media online  secara baik”, Kata Pdt Rico. Dijelaskan, Peserta pelatihan akan diberikan materi terkait : Cara membuat webiste jemaat dan pengelolaannya serta tata cara penulisan berita pada media online. Narasumber berasal dari Tim Media Gereja

Gereja Gandong

Gambar
Foto Bersama dengan warga Papua Ambon. Melalui Ibu Pdt.Sonya Hummel-Parera, yang berdomisili di kota WupPertal Jerman, kami sangat bersyukur   bahwa hubungan antara jemaat kami dan jemaat Gereja Lutheran di Den-Haag Negeri Belanda dapat dibangun. Kami merasakan perlu adanya kemitraan secara internasional dan kami yakin bahwa kemitraan kita akan memperoleh bentuk yang nyata walaupun ada jarak jauh yang memisahkan kita. Tujuan kita adalah saling membagi pengalaman dan pengetahuan teristimewa mengenai iman dan kepercayaan kita, juga pengalaman kita di dalam masyarakat.  Sarapan bersama setelah Ibadah Minggu Kami berharap dapat saling belajar satu dari yang lain melalui hubungan kemitraan kita ini. Perjanjian Kerja Sama untuk lima tahun (2010-2015) telah ditandatangani oleh Bpk.Pdt.de Fouw dari Jemaat Gereja Lutheran di Den-Haag dan mantan Ketua Sinode Dr.Pdt.John Ruhulessin, bertempat di Gedung Gereja Beth-Fage jemaat Kusu-Kusu Sereh, pada tahun 2010.